FF ‘ STOLE MY HEART (Chapter 5)’

stole-my-heart

| Title : Stolen My Heart ( Chapter 5)|

| Author : rein aizawa (@reanatami) |

| Rating : PG-15 |

| Main cast : Do Kyung Soo , Park Min Hwa (OC) |

| Support Cast : EXO K & M member, Shin Ran Mi (OC) |

| Length : chaptered |

| Genre : Romance, Non Canon , Mystery, Gore, Hurt/Comfort,School Life(yah walaupun dikit) |

| Disclaimer : Ide FF ini murni hasil khayalan author sendiri dan beberapa teman author lainnya . Plagiarism? Just Out! |

Annyeong reader ^^ . Perkenalkan jeoneun rena imnida. Ini tuh FF kelima author loh, wah ga nyangka sekian lama ngetik akhirnya selesai juga nih FF. Butuh perjuangan yang besar buat nyelesain nih FF D: . Tapi syukur deh bisa selesai juga. Jadi mohon kritik dan sarannya yaaa . Pesan dari author DON’T BE SIDERS, OK?!

Credit : Chhnyeol @POSTER STATE

Chapter sebelumnya: Chapter 1 , Chapter 2 , Chapter 3 , Chapter 4

Cerita Singkat : 

Do Corporation adalah salah satu  group sekaligus perusahaan besar di Korea Selatan yang telah menjadi korban pembunuhan berantai . Ternyata Do Kyungsoo  anak ke-2 di keluarga Do ini bisa selamat dari  tragedi yang menimpa keluarganya. Ia yang masih kecil sama sekali tidak mengerti apa dan mengapa hal ini terjadi.  Hal terakhir yang bisa dia ingat setelah sadar hanyalah memori tentang orang tuanya yang dibunuh dengan kejam oleh sekumpulan orang jahat.  KyungSoo kecil pun bersumpah dan bertekad untuk membalaskan dendam keluarganya dan membuat orang yang telah melakukan semua ini merasakan kepedihan yang sama. Untuk membalaskan dendamnya , kyungsoo kecil pun rela di adopsi dan menjadi anak angkat dari Choi Jay Hyun , otak dari kasus pembunuhan keluarganya! Apakah kyungsoo  bisa membalaskan dendam keluarganya atau tidak? Untuk mengetahui kelanjutannya , check this out…!
 

Aku melangkah sedikit ke dalam. Disaat mataku ini sedang fokus melihat isi ruangan, tiba tiba dari belakang terdengar derap langkah seseorang.

Aku mematung seketika. Tak lama sebuah tangan mendarat di bahu kananku. Kini aku begitu ketakutan, ku pejamkan mataku.

Orang dibelakangku ini pun membuka suara…

“Apa yang kau lakukan disini?”

 

~~ Stole My Heart Chapter 5 ~~

 

Min Hwa POV

 

Sesaat setelah pria misterius di belakangku ini bertanya, aku semakin ketakutan. Aku tak berani menjawabnya. Aku hanya diam mematung.

Merasa dicuekkan, pria itu sepertinya gusar. Kudengar ia berdecak kesal dibelakangku. Tanpa kuduga, secara tiba tiba pria itu membalikkan paksa tubuhku hingga posisiku kini saling berhadapan dengannya.

Kutundukkan kepalaku sambil memejamkan mata. Aku merasakan tangan pria itu bergerak ke arah daguku ini. Diangkat perlahan wajahku sehingga ia bisa melihat wajahku saat ini.

“Eoh kau kan yeoja yang kugoda kemarin di kantin kampus!” Pria itu melepaskan tangannya dari daguku setelah ia melihat wajahku

Hah di kantin? Digoda? Apa maksudnya..mmbb sebentar..oh ya kemarin saat aku dan Ran Mi sedang makan di kantin kampus, kami didatangi oleh 3 cowok yang SKSD dengan kami, Apa cowo ini salah satu dari 3 cowo aneh kemarin yang kutemui? Pikirku dalam hati.

Untuk mengetahuinya, aku pun membuka kedua mataku secara perlahan. Saat aku melihat wajah namja dihadapanku ini..

“Ah ternyata kau sunbae” Dugaanku benar, dia adalah namja yang kemarin di kantin.

“Ehmm kalau tidak salah kau adalah salahsatu dari JONGSEHYUN itu kan..(?)” tebakku.

“Haa ingatanmu kuat juga ya” Entah kenapa aku merasa tersindir oleh ucapannya barusan -..-  “Jika kau masih ingat dengan JONGSEHYUN, seharusnya kau pun ingat siapa namaku,coba tebak aku ini siapa…” Tantang namja ini.

“Namamu itu.. emm..Byun..” Kupejamkan mataku, aku mencoba mengingat namanya. Cih tidak seharusnya kugunakan otakku hanya untuk mengingat nama pria aneh.

“Hayo apa?? Itu Byun nya sudah benar” Pria ini melipatkan kedua tangannya di dada.

“Byun.. Bba..Baek” Ucapanku terhenti sesaat, ku coba berpikir lebih keras “hmm AHA AKU INGAT SEKARANG!”lanjutku.

“Hmm” Namja aneh itu mengangkat alisnya sebelah. “Namamu pasti Byun Baek Hyun kan?!” Aku menjawabnya dengan semangat.

GeuraeNamja bernama baekhyun itu pun tersenyum. Ia bertepuk tangan. “Karena kau telah menebak namaku dengan benar, aku akan memberikanmu sebuah hadiah” Ucap Baekhyun dengan sumringah.

“Apa itu?” Aku penasaran, tapi aku memeiliki firasat kurang baik dengan apa yang akan ia lakukan padaku.

“Hadiahnya adalah…” Tampak Baekhyun sunbae melangkah maju perlahan. Posisiku dengannya kini begitu dekat. Tangannya mulai bergerak, aku semakin bingung sekaligus takut dibuatnya. “Sebuah pelukan hangat dari Byun Baekhyun, namja tertampan dan terimut se-Korea Selatan!”

Dan benar saja ia memelukku dengan erat, aku tak sadarkan diri untuk beberapa saat. Sedetik kemudian “Kyaa Jauhkan tanganmu itu dari tubuhku!” Aku melepaskan pelukannya paksa.

Pelukan-hangat-nan-menjijikan-ala-ByunBaekhyun itu membuat tubuhku bergidik. “Dasar namja tak tahu sopan santun!” Gerutuku.

Sepertinya Baekhyun sedikit kecewa dengan sikapku barusan, tapi aku tidak mempedulikannya.

“Lagipula apa yang sedang kau lakukan disini Min Hwa-ssi?” Wah dia masih ingat namaku. Ternyata dia tidak sebodoh yang kukira.

“Sebenarnya beberapa menit yang lalu aku sedang mencari seseorang di sekitar sini, tapi sayang aku tidak menemukannya”lirihku . Aku tertunduk lesu.

“Jangan sedih begitu” Baekhyun mencoba menghiburku. “Bagaimana jika aku membantumu mencari orang yang sedang kau cari itu?” Tanyanya sembari menjentikkan jarinya.

Jeongmal? Wah aku senang sekali jika kau bisa membantuku, baiklah sunbae  bisa membantuku mencarinya, tapi..” Ucapanku terhenti.

“Tapi kenapa?” Tanya orang dihadapanku ini. “Ini sudah terlalu sore Baekhyun sunbae, tampaknya aku harus melanjutkan pencarianku ini besok siang” Jawabku.

“Ya sudah kalau begitu besok siang aku akan membantumu, hmm begini saja besok jam setengah 1 siang aku akan menemuimu di kelasmu besok, bagaimana?” Jelas Baekhyun padaku.

“Boleh. Besok siang aku akan menunggumu setelah kelas selesai. Oh ya satu lagi sunbae, boleh aku bertanya sesuatu ?” Tanyaku pelan.

Baekhyun menganggukan kepalanya “Apa itu?”

“ehm begini..karena ini hari pertamaku kuliah disini, aku masih belum hafal tata letak kampus ini, terus..” Tiba tiba Baekhyun menyela ucapanku. “Aishh langsung saja to the point bertanyanya”

“Baiklah, jadi hmm apa kau bisa menunjukkan padaku jalan pulang dari sini sunbae (?)” Tanyaku hati hati. Aduh aku benar benar malu.

Aigoo ku kira kau akan bertanya apa, ternyata hanya memintaku untuk menunjukkan arah jalan pulang” Terlihat Baekhyun mengacak acak pelan rambutnya.

“Hehehe” Aku mencoba tertawa, tapi tetap saja garing.

Kajja ku antarkan kau sampai gerbang kampus!” Tanpa seizinku, pria satu ini menarik tanganku begitu saja. Aku terkejut dengan perilakunya barusan,aslinya sih aku tidak terima ditarik paksa begini, tetapi di sisi lain aku pun merasa cukup senang.

~~00~~

 

Aku diantar oleh Baekhyun sampai ke depan kampus. Beberapa saat kemudian, sebuah mobil mini cooper berhenti tepat di depan kami. Chanyeol, oppa, batinku.

“Kau mau ku antar?” tanya Baekhyun.

Anii, aku sudah dijemput,” tolakku baik-baik.

Chanyeol-oppa turun dari mobil, ia menatapku dan Baekhyun bergantian. Aku hanya tersenyum melihatnya, sementara Baekhyun nampak bingung. “Baekhyun-ssi, ini oppaku, Park Chanyeol.”

Chanyeol-oppa mengulurkan tangannya.

“Byun Baekhyun imnida,” Baekhyun membalas uluran tangan Chanyeol.

“Kau teman adikku?”

Nde, sunbaenim,” Baekhyun nampak gugup menjawab pertanyaan Chanyeol-oppa.

Aku segera menengahi percakapan mereka yang sepertinya… semakin awkward. Aku bergegas pamit pada Baekhyun.

“Kurasa dia menyukaimu,” celetuk Chanyeol saat kami berada di mobil.

Mwo?! Tidak mungkin, kami saja baru kenal dua hari,” elakku. “Lagipula kau tahu kalau aku menyukai orang lain, kan?” lanjutku.

Chanyeol-oppa terkekeh pelan, “Memangnya kalian sudah bertemu lagi?”

Aku menghela nafas berat, aku tak tahu apakah aku harus bercerita pada oppaku ini. Dia kan, laki-laki, mana mungkin ia peduli dengan hal seperti itu?

“Jangan memendam masalahmu sendirian, gadis cantik,” suara Chanyeol-oppa membuyarkan lamunanku.

Oppa…

“Hmm?”

“Tadi aku melihat orang yang mirip sekali dengan ‘dia’. Tapi seingatku marganya Do, bukan Choi.”

“Mungkin hanya mirip saja, kebetulan,” ujar Chanyeol-oppa.

“Ya mungkin oppa benar” jawabku.

Aku menghela nafas pelan, langsung kualihkan pandanganku ke kaca mobil. Aku kembali mencoba mengingat wajah namja itu. Wajahnya yang tampan, kulitnya yang putih, matanya yang besar. Orang itu berhasil mebuatku dimabuk asmara. Yak Do Kyungsoo kau harus bertanggung jawab karena membuatku seperti ini!

 

~~00~~

Author POV

 

Tampak sebuah Rolls Royce hitam terparkir di halaman sebuah mansion yang luas dan mewah. Diluar mansion itu terdapat banyak sekali orang orang berbadan besar memakai jas hitam kacamata hitam, ahh pokoknya segalanya serba hitam. Bisa dibilang mereka semua adalah bodyguard dari pemilik mansion ini.

Lalu dari dalam mobil, keluarlah Dyo. Ia terlihat cukup lelah setelah sehari penuh berurusan dengan tugas tugas kuliah.

Ia berjalan memasuki mansion itu. Sesampai di depan pintu utama, ia disambut oleh para maid yang sudah siap menyambutnya, “Selamat datang Tuan Muda” sambut para maid serentak.

~~00~~

Kyungsoo POV

 

Aku berjalan memasuki mansion itu. Sesampai di depan pintu utama, aku disambut oleh para maid yang sudah siap menyambutku, “Selamat datang Tuan Muda” sambut para maid serentak.

“Hahh” Setelah disambut semewah itu, aku hanya menanggapinya dengan melempar tasku asal ke arah para maid itu berdiri.

Kemudian aku kembali melanjutkan perjalananku menuju kamar tidurku yang berada di lantai 1.

 

Cklek

 

Kuhempaskan tubuhku ke atas kasur. Aku memegangi dahiku, “Minhwa…”. Kutarik selimutku lalu aku membungkuskan tubuhku ini dengan selimut tadi.

“Tuan Muda, bolehkah saya masuk?” Sepertinya diluar sana ada seseorang. Dari suaranya, pasti dia Xiumin.

Nee”

“Sepertinya kau sedang risau..” Xiumin berjalan mendekatiku, kemudian ia menarik selimutku dengan paksa, “Apa yang sedang kau pikirkan Tuan Muda?”

Aku menatap Xiumin dengan tatapan malas, “Tidak ada” Jawabku datar.

“Jangan mencoba mengelak, hei aku ini sudah bersamamu selama 8 tahun ini jadi aku sudah tahu isi otakmu itu” Ucap Xiumin santai,tapi kata katanya itu begitu menusuk apalagi saat dia mengatakan ‘isi otakmu’.

Aku bangun dari posisiku. Ku berjalan ke dekat jendela kamar, “Hei Xiumin..”

“Hmmm?” Sahut Xiumin. Kulihat Baozi itu sedang merapihkan selimutku.

“Tadi pagi aku bertemu dengan seorang gadis, dia mahasiswi baru di kampusku, namanya Minhwa..”

“Lalu?” Kini Xiumin sedang merapihkan meja belajarku yang berantakan, “Gadis itu sedikit menyeramkan dan juga pemberani. Buktinya saat tadi di kampus saja ia berani beradu mulut dengan dosen sok keren itu” Secara tak sadar, aku terkekeh kecil mengingat kelakuan Minhwa saat di kelas.

“Untuk overall dia manis, cukup tinggi dan juga dia unik..” Terulas senyuman kecil di bibirku.

“Kau menyukainya” Celetuk Xiumin singkat-padat-jelas.

 

Deg!

 

Untuk sesaat otakku ini berhenti bekerja. Aku terdiam mendengar kata katanya. Sedetik kemudian..

“HEEE…A..apa maksudmu Xiumin-ssi? Tidak mungkin aku menyukainya.” Elakku spontan dengan sedikit gagap. Aku begitu terkejut mendengarnya.

Anii aku tidak salah kok. Buktinya pipimu sampai memerah begitu saat aku mengatakan kau menyukainya” Tunjuk Xiumin ke pipi ku.

“Tidak kok!ehmm..lagipula mengapa kau begitu cepat menyimpulkan jawabannya eoh?”Belaku. “Karena aku cerdas (?)” jawabnya sembari memberikan penekanan pada kata’cerdas’.

“Cih, kau pede sekali” “Heh dengar ya, aku mengatakan hal bodoh seperti itu bukan berarti aku menyukainya, hanya saja…” Tampak tanganku ini bergerak sendiri mendekati kalungku. “Setiap aku melihat wajahnya dan juga mendengar namanya aku merasa benang merah ini ikatannya semakin kuat dan kencang” lirihku sembari memegang erat kalung berliontin cincin ini.

Xiumin sepertinya mengerti apa maksud perkataanku barusan, ia pun berjalan mendekatiku, “Tuan Muda tenang saja, aku akan berusaha mencari cara untuk memutuskan ikatan benang merah itu” Tangannya menepuk sebelah pundakku.

“Aku merasakan bahwa dialah orang yang telah menciptakan ikatan ini..Xiumin bisakah kau..?” Belum selesai ku berbicara, ia sudah berkata duluan.

“Yap, aku akan mecoba memastikan keyakinan Tuan Muda. Akan kuselidiki informasi mengenai Minhwa itu” Ucap Xiumin menenangkan.

Gomawo Xiumin-ssi” Aku sangat senang mendengarnya “hahh.. ternyata aku tidak salah memilihmu untuk menjadi penasihat pribadiku” Senyumku.

Kulihat Xiumin tersipu malu mendengar perkataanku barusan. “Baiklah jika tidak ada lagi hal yang ingin kau katakan, aku pamit dulu” Xiumin membuka pintu kamarku.

“Oh ya Xiumin satu lagi!” Aku buru buru memanggil Xiumin sebelum dia pergi berlalu dari pandanganku, “Apa itu Tuan Muda?”

“Tolong sehabis ini kau hubungi mereka. Katakan pada mereka nanti pukul 8 malam suruh mereka datang kemari, ada hal penting yang ingin kudiskusikan dengan mereka semua”

“Baik aku mengerti Tuan Muda, kalau begitu aku keluar dulu” Xiumin pun menutup pintu kamarku dengan pelan. Kini tinggal aku sendiri. Aku bingung harus melakukan apa saat ini. Bagaima jika bermain game ?tapi tidak jadi ah. Tidak akan seru game itu jika aku hanya bermain sendirian..

 

Andaikan Luhan-oppa ada disini, pasti dengan senang hati ia akan menemaniku bermain…

 

~~00~~

 

Author POV

 

8pm KST

 

Ting Tong

 

Terdengar suara bel pintu berbunyi. Dari dalam rumah tampak sesosok pria tampan berkulit putih, bermata sipit menghampiri pintu itu.

Pria itu pun membuka pintunya “Selamat datang, maaf telah membuat kalian semua menunggu lama”  Ucap pria itu lembut.

Diluar pintu terdapat 6 orang pria tampan misterius. Dari raut wajah mereka bisa dipastikan ke-6 orang itu sudah kesal sekaligus bosan karena sudah 10 menit lebih mereka diabaikan oleh si pemilik mansion ini.

“Oe Xiumin, ini sih namanya kelamaan tau!”

“Sudah 10x kami memencet tombol tak ada gunanya itu huh”

Mianhae soalnya tadi aku baru saja menyelesaikan tugas yang Tuan Muda berikan”

“Ishh aku muak mendengar kata ‘Tuan Muda’ itu. Lagipula kurang kerjaan sekali orang itu menyuruh kami semua untuk datang kemari semalam ini”

“Eh bukankah ini belum terlalu malam ya?” Tanya salah satu dari mereka dengan polos.

“Kau ini..” geram salah satu dari mereka “Ya sudah begini saja sekarang dimana bayi besar itu sekarang hah?!”

“Tuan Muda sudah menunggu kalian di ruang kerjanya sejak tadi, mari kuantar kalian”

Xiumin pun mengantarkan para tamu misterius itu. Ruang kerja Tuan Muda itu terletak di lantai 2, otomatis mereka semua harus menaiki tangga.. eh tunggu sebentar, mereka semua tidak berjalan ke arah tangga berada tetapi mereka berjalan ke arah lift!

Tidak heran memang jika terdapat lift di dalam mansion semegah ini. Kalian tentu masih ingat kan mansion milik siapa ini?? Kalau sampai engga berarti kalian harus baca dari awal lagi -..-

Kembali ke Xiumin dkk.

Selama perjalanan mereka dari pintu utama menuju lift, banyak para maid  yang terkagum kagum oleh ketampanan ke-7 pria itu. Malah ada salah satu maid yang hampir pingsan dibuatnya saat salah satu dari tamu misterius itu memberikan kedipan kepadanya.

3 menit kemudian

Akhirnya mereka semua telah sampai di ruang kerja boss mereka. Xiumin maju kedepan, ia mengetuk sesaat pintu itu lalu ia membukanya perlahan.

“Tuan Muda mereka semua telah tiba” ucap Xiumin kepada pria yang sedang duduk manis di dalam ruangan itu.

“Ku kira kalian tidak akan datang” Tuan Muda itu membuka bicara.

“Dasar bodoh! Jika kami tidak datang maka kami akan celaka” bentak salah satu tamu.

“Kami semua kan sudah terikat kontrak olehmu, jadi mana mungkin kami melalaikan perintahmu satu pun”

“Ck, baguslah kalau begitu” Tuan Muda itu berdecak pelan. “Xiumin tutup pintunya” perintah bayi besar itu pada Xiumin.

Dengan sigap Xiumin langsung menutup pintu ruangan itu.

“Jadi hal apa yang ingin kau katakan pada kami Dyo?”

“Ini mengenai apa yang akan dilakukan oleh ayahku” Kini semua orang yang berada di dalam ruangan itu kecuali Dyo mendengarkan dengan saksama. Ekspresi wajah mereka pun berubah menjadi serius.

“Sudah 2 minggu ini ayahku tidak ada di rumah. Menurut informasi yang Xiumin terima, ia sedang ada urusan ke luar kota. Tapi aku tidak tahu urusan apa itu. Ibu sendiri pun tak tahu untuk apa si-Jay Hyun pergi keluar kota selama ini”

“Lalu?” Tanya salah satu dari mereka.

“Aku yakin ia sedang merencanakan sesuatu yang busuk dibalik kepergiannya itu” Dyo mengepalkan kedua tangannya. Ia terlihat sangat emosi.

“Hmm intinya kau ingin kami mengetahui hal apa yang sedang disembunyikan olehnya kan (?)..”  Tebak salah satu dari mereka.

Dyo bangun dari posisinya. Ia menatap seluruh penjuru ruangan.

Geurae! Aku yakin kalian semua pasti bisa melakukan ini dengan sempurna, karena kalian semua adalah orang orang pilihanku yang spesial” Dyo mulai memanggil dan menunjuk para tamu misterius itu satu per satu.

“Pertama kau Kim Jong In, kau adalah anak buahku yang sangat ahli dalam pertarungan jarak dekat. Setiap ada orang yang ingin melukaikku kau pasti akan langsung melindungiku dan menghajar orang itu” Tunjuk Dyo pada Kai.

“Hei kata kata mu barusan terkesan seolah olah aku ini menyukaimu pabo” Protes Kai. Semua orang menertawai ekspresi Kai saat ini. Dyo pun menanggapi protes dari Kai hanya dengan tawaan kecil.

“Kedua kau Oh Sehun, kau ini sangat ahli dalam menggunakan senjata api terutama dari jarak jauh”

“Itulah keahlianku” Sahut pokerface itu santai.

“Ketiga kau Zhang Yixing, aku sangat mengandalkanmu jika sudah dalam hal negosiasi dengan client, apalagi jika client itu cerewet”

“Itu mudah untuk menjebak mereka dalam pemikiran kita” Jawab Lay sembari membenarkan posisi kacamatanya *kyaa lay pake kacamata *A*

“Keempat kau Byun Baekhyun, selain kau adalah sahabatku kau pun ahli dalam bela diri hapkido”

“Ahh gomawo” ucap baekhyun malu malu kucing.

“Kelima kau Wu Yi Fan, kau tahu kau itu sangat pandai dalam hal penyamaran,aku pun sangat mengandalkan keahlianmu itu”

That’s my style” ucap Kris sembari tersenyum.

“Dan yang terakhir kau Huang Zi Tao, kau pun sangat ahli dalam bela diri Wushu”

“Karena itu cuma hal yang kubisa” jawab Tao lemas.

“Aku tahu kalian semua terikat sebuah kontrak olehku. Didalam kontrak itu dijelaskan jika setelah menandatangani kontrak, kalian harus mematuhi dan menjalankan segala keinginanku. Jika tidak marahabaya yang besar akan mendatangi kalian. Ibaratnya tubuh kalian ini sudah diikat oleh sebuah rantai pengekang…” Jelas Dyo pada mereka.

Ke-6 pria itu pun kembali mengingat saat saat dimana mereka bersedia menandatangani selembar kertas yang dimana kelak kertas itu akan mengendalikan segala aktivitas mereka kedepannya.

Mereka pun bingung bisa bisanya mereka mau melakukan hal bodoh semacam ini. Tapi setahu mereka hanya ada 1 alasan yang membuat mereka bersedia menandatangani kontrak itu.

“Dyo-sii jangan mengatakan hal menyeramkan seperti itu” Celetuk Tao dari pojok ruangan.

Kini semua orang di ruangan itu menatap Tao.

“Bodoh, justru kau yang saat ini terlihat menyeramkan, sudah tau kau itu gelap kau malah berdiam diri di pojokan yang gelap itu” sindir Sehun pada Tao.

Tao pun merasa tersindir, “Sehun benar. Kau ini sangat menyeramkan Tao-ssi ditambah kantung hitam yang ada di sekitar matamu itu” Kai setuju dengan perkataan pokerface tampan itu.

“Kau tampak seperti hantu disana” Kris pun ikut ikutan mengejek Tao.

Kata kata Kris barusan sukses membuat seluruh ruangan dipenuhi dengan suara tawa. Tao yang menjadi korban hanya bisa menundukkan kepalanya sambi menggerutu sendiri.

Bahkan Xiumin yang biasanya jarang sekali tertawa saat ini pun ia ikut tertawa, malahan dia lah yang tertawanya paling terbahak bahak.

“Eoh hyung baru kali ini aku melihatmu tertawa selebar itu” Kai baru sadar dengan keadaan Xiumin yang sedang tertawa.

“B..benarkah?” Xiumin yang merasa di perhatikan langsung merubah ekspresi wajahnya, ia berhenti tertawa. Sedetik kemudian Xiumin kembali kedalam mode muka seriusnya.

Kyungsoo yang melihat tingkah penasihat pribadinya itu hanya menggeleng pelan. Ia tak menyangka Xiumin bisa seperti itu juga.

“Oke cukup, sekarang kembali ke permasalahan kita” Dyo menepukkan tangannya keras.

“Sebagai langkah pertama aku ingin Kris mencari informasi mengenai apa yang sedang di rencanakan oleh ayahku” Pinta dyo pada lelaki jangkung itu.

“Kapan aku harus memulainya?” Tanya Kris. “Mulai besok pagi, kalau bisa saat jam makan siang nanti aku sudah bisa mendengar informasi terbaru dari mulutmu itu” Ucap dyo serius.

Pandangan matanya pun berubah menjadi dingin. Kris mengangguk mengerti. Aura di dalam ruangan itu berubah menjadi menegangkan. Dalam situasi ini, tak ada satu orang pun yang berani menentang Dyo, bahkan berbicara pun tidak ada yang berani.

Tuan Muda itu berbalik badan. Ia berjalan mendekati jendela ruangan. Ia menatap ke luar jendela.

“Lihat saja kau Choi Jay Hyun, tak lama lagi aku akan membuatmu merasakan kepedihan yang sama dengan yang telah kualami saat 8 tahun yang lalu” Dyo tersenyum evil. Ia mengepalkan kedua tangannya.

“Aku tidak akan membiarkanmu hidup, akan kupastikan kau mati ditanganku!”

~~00~~

 

Min Hwa POV

 

“Baiklah anak-anak kelas untuk hari ini selesai, jangan lupa minggu depan kalian harus mengumpulkan tugas essay yang kuberikan, arraseo ?” Tampak Donghae songsaenim telah mengakhiri kelasnya hari ini. Ia mengatakan hal itu sembari melepaskan kacamata hitamnya.  Cih menjijikan, batinku.

Ne songsaenim” Jawab seluruh murid di kelas itu dengan malas, termasuk aku.

Gyaahh akhirnya dosen sialan itu berhenti berbicara juga…batinku.

Aku pun bernafas lega. Kuregangkan kedua otot tanganku ini. Kulihat murid lainnya telah pergi meninggalkan kelas. Hanya ada beberapa murid yang masih betah bersemedi di kelas mengerikan ini.

Sebenarnya aku juga ingin segera keluar dari sini, tapi sayangnya kakiku yang mulus-putih-nan-cantik ini terlalu malas untuk bergerak, bahkan untuk 1 langkah pun.

Kutenggelamkan wajahku ini ke meja, sumpah hari ini aku benar benar mengantuk.

Tak lama aku merasa bangku di sebelahku ini yang sebelumnya telah kosong ditinggalkan sang pemilik tiba tiba sudah ada yang mendudukinya lagi.

“Oi Min Hwa, kau tidur ya?” Oh ternyata Ran Mi yang barusan duduk. Ah dia mengganggu sekali.

“Hmmm” Aku hanya mengangguk kecil.

“Aishh kau ini” Sepertinya Ran Mi kesal padaku. “Min Hwa-ya..” Kini Ran Mi memanggil namaku sambil menggoyang goyangkan badanku ini.

“Apaa?”

“Kau kan punya janji padaku Min Hwa-ya..”

“Janji apa?” Aku bingung mendengar pertanyaannya.

“Yang kemarin itu loh. Waktu itu kan kau meninggalkanku sendirian di depan kelas, lalu kau mengatakan sesuatu mengenai ‘kehilangan jejak’ dan juga ‘memata matai’” Ran Mi mencoba mengingatkanku.

Kualihkan pandanganku kini ke wajah sahabatku itu, “Oh yang itu”

Ran Mi mengangguk-anggukan kepalanya dengan semangat. Pasti dia sudah tidak sabar mendengar ceritaku. “Baiklah” Aku membenarkan posisi dudukku sebelum bercerita. Kini aku dan Ran Mi saling berhadapan.

“Ran Mi kau masih ingat dengan pria yang bernama Do Kyungsoo tidak?” Tanyaku.

“Mmbb bukankah dia cowo yang kau tembak saat kita masih SMP?” Baguslah dia masih ingat tentangnya. “Memangnya ada apa dengannya? Apa dia ada hubungannya dengan hal yang akan kau ceritakan padaku?” Desak Ran Mi padaku.

“Ishh satu satu bertanyanya! Makanya dengarkan aku dulu” Ran Mi tertunduk minta maaf.

“Jadi begini..” “Aku rasa kemarin aku melihatnya…ah tidak bahkan aku bertemu dengannya”

“MWO?? JINJJA??” Kuanggukkan kepalaku. “KYAAA!!TERUS TERUS APAKAH KEMARIN DIA MENYAPAMU?” Tanya Ran Mi antusias.

“Aku tidak berbicara empat mata dengannya” jawabku lemas “Bahkan aku pun ragu apakah dia Do Kyungsoo atau bukan..”

“Loh kok gitu..apa maksudmu?” Tanya Ran Mi.

“Jadi kemarin tuh aku bertemu dengannya di universitas ini, tapi dia datang bukan sebagai Do Kyungsoo tapi Choi Kyungsoo…”lirihku.

“Kau salah lihat mungkin”Ucap Ran Mi. “Tidak, mana mungkin aku salah”

“Engg kalau begitu..” Ran Mi sedang berpikir keras menggunakan otaknya, tapi sepertinya dia pun tak bisa menjawab permasalahanku ini “ahh mian Min Hwa-ya, aku tak tahu” Jawabnya lemas.

Gwenchana” Ku tepuk bahu sahabatku ini pelan. “Sampai saat ini pun aku masih bingung hahh..” Aku menghela nafas pelan.

Kini kami berdua sedang diliputi keputus asaan. Aku dan Ran Mi saling diam. Tak lama sahabatku ini membuka bicara “Aha coba kau tanyakan mengenai Choi Kyungsoo itu ke teman temannya, siapa tahu ada yang mengetahui informasi mengenai dirinya!” Usul Ran Mi.

Untuk beberapa detik aku masih bingung dengan usulannya. Semenit kemudian aku mengingat sesuatu. Aku langsung melirik Baby-G milikku ini.

Waktu menunjukkan pukul 1 siang. Aku berdecak kesal. Aku berdiri secara tiba tiba, ku fokuskan pandangan mataku ini ke arah pintu kelas.

Tapi sepertinya aku tidak menemukan siapapun disana. “Ishh apa dia telah lupa?” Aku bergurutu sendiri.

“Eoh ada apa Min Hwa?” Sahabatku ini bingung dengan tingkahku yang tiba tiba aneh.

“Ran Mi apa kau melihat JONGSEHYUN di sekitar sini??!” Ku pegang kedua bahu sahabatku ini dengan erat. Sorotan mataku menjadi sok serius.

“I..iya” Ran Mi ketakutan dengan sikapku.” Dimana kau melihat mereka??” Tanyaku antusias.

“Ta..tadi aku melihatnya di sekitar kantin” Jawab Ran Mi sedikit gagap.

Mendengar itu, aku pun langsung berlari menuju kantin. Aku pergi begitu saja meninggalkan Ran Mi yang sedang diliputi rasa bingung.

“Hahh sama seperti kemarin, dasar kau Park Min Hwa!” Ran Mi mengeluh kesal. Bagaimana tidak, sudah dua kali ia di perlakukan seperti ini oleh sahabatnya sendiri. Ran Mi mengepalkan kedua tangannya . Ia pun mengomel sendirian di dalam kelas seperti orang aneh.

~~00~~

 

Author POV

 

Siang ini kantin kampus Excelord University lebih ramai dari hari biasanya. Saking ramainya kantin ini bisa disamakan dengan pasar tradisional.

Mengapa harus seperti pasar tradisional? Jawabannya adalah karena jika di pasar banyak ibu ibu berlalu lalang dan saling berteriak. Nah keadaan di kantin saat ini tidak jauh beda dengan di pasar. Bedanya adalah jika di kantin ini yang teriak bukanlah ibu ibu, tetapi para mahasiswi. Baik mahasiswi junior maupun senior.

“KYAA LAYY I LOVE UUU!!” Teriak mereka XD.

“SEHUNN JADILAH PACARKUU”

“KAII MARI KITA MEMBUAT ANAKK!!” *wakwka gile nih 0.0

Selain nama Lay, Kai dan Sehun, ada juga yang meneriaki nama Tao,Baekhyun dll.

Usul punya usul ternyata sedari tadi para mahasiswi itu berteriak histeris karena saat itu di kantin terdapat Dyo dan teman temannya.

Para mahasiswi itu mengerubungi satu meja, yang dimana meja itu sedang ditempati oleh Dyo,Kai,Sehun,Lay,Baekhyun,Tao.

Berbeda denga para mahasiswi, orang yang diteriaki namanya justru sedang asik bermain sendiri sendiri. Mereka semua mengabaikan semua wanita yang sedari tadi memanggil nama mereka.

Tampak Baekhyun sedang mendengarkan alunan musik dari headphone miliknya. Lay sedang asik bermain gitar. Sehun… dia sibuk menjahili para hyung nya -..-

Diantara mereka, tampak dyo bergerutu sendiri “Arghh dimana dia?”

“Siapa yang kau cari dyo-ya?” Tanya Tao polos.

“Ya siapa lagi kalau bukan Kris!” Dyo mengacak acak rambutnya kasar. Lay yang melihat dyo seperti itu hanya menggeleng gelengakan kepalanya “Sabarlah sedikit, mungkin saja dia terjebak macet”

Lay mencoba menenangkan bossnya itu. Semenit kemudian, tampak dari arah lain sesosok pria jangkung berparas tampan dan juga keren berlari menghampiri meja yang sedang ditempati dyo dkk.

Ia langsung megambil duduk di sebelah Baekhyun. “Ah mianhae karena aku terlambat”

“Kris gara gara kau terlambat, dyo hampir mau mengamuk lagi” Celetuk Kai. Dyo yang tidak terlalu suka dengan ucapan si sexy bronzed skin itu langsung memberikan tatapan membunuh padanya.

“Hehehe..hehe…he bercanda kok” Kai memohon ampun pada dyo. Kyungsoo mendengus kesal.

“Ya sudah langsung saja, Kris apa yang kau dapat hari ini?” Tanya dyo to the point pada Kris.

“Kau benar dyo-ya soal ayahmu yang sepertinya sedang menyembunyikan rencana busuk itu” jawab Kris.

“Cih” Dyo mengepalkan tangannya. “Aku tidak bisa menjelaskan semuanya secara langsung padamu di tempat seperti ini kyungsoo-ya” Kris mengalihkan pandangannya ke para mahasiswi yang sedang mengerubungi mereka.

Kyungsoo pun paham apa yang dimaksud Kris, “benar juga..”

“Tapi tenang saja, semuanya telah kurekam didalam sini” Kris menyerahkan sebuah alat perekam beserta handycam kepada Dyo.

Kyungsoo langsung mengambil dan memasukkan alat itu ke dalam backpack miliknya. “Wah kerjamu cepat juga ya Kris” cibir Baekhyun tiba tiba.

Kris merasa Baekhyun bermaksud menyindir dirinya yang telat datang. “Kau ini..”Geram Kris. Kris mengambil ancang ancang untuk memukul Baekhyun.

Melihat kedua makhluk ini akan saling bertengkar, Lay langsung menghentikan mereka berdua. “Cukup, kalian seperti anak kecil saja!” Lay berusaha meleraikan mereka berdua.

Karena menghormati Lay, Kris pun akhirnya mengalah. Ia memaafkan sikap Baekhyun yang tidak sopan barusan.

Sedangkan Baekhyun ia merasa sedikit kesal. Ujung ujungnya Baekhyun hanya mengomel sendirian.

“Apa apaan itu, dia berani memukulku..”gerutu Baekhyun.

Tiba tiba dari arah belakang ada yang melepas headphone milik tuan Byun itu secara paksa.

Sang pemilik headphone pun terkejut. Ia merasa benar benar kesal saat ini. Orang bodoh macam apa yang berani mengganggu ketenanganku??!! , batin Baekhyun

Baekhyun pikir yang telah melepaskan headphone miliknya adalah Kris. Ia pun langsung menatap Kris curiga, “Hei Kris,kita kan sudah saling memaafkan, tapi mengapa kau masih saja menggangguku hah?!”

“Bukan aku bodoh pelakunya” Elak Kris. Baekhyun bingung, jika bukan Kris siapa lagi?

Baekhyun melihat Sehun memberikan isyarat mata padanya. Seolah olah Sehun mengatakan ‘lihat dibelakangmu!’.

Menerima kode dari Sehun, ia mengangguk paham. Baekhyun langsung menoleh ke belakang. Dan ternyata…

“Mmii..Minhwa?” Mata Baekhyun membulat besar.Ia mencoba menelan salivanya. Ia benar benar terkejut dengan apa yang dilihatnya saat ini.

Dia terlihat  begitu marah, ada apa dengannya?…Ya ampun kemarin kan aku janji padanya untuk menemuinya siang ini! Matilah aku..batin Baekhyun.

“Tuan Byun Baekhyun, apa yang sedang kau lakukan disini?” Tanya Min Hwa sembari memberikan penekanan pada setiap kata.

“Ehhmm.. ahh.. itu” Baekhyun mencoba mencari alasan untuk menghindari amarah wanita cantik dihadapannya ini.

Ia mencoba mencari bantuan kepada teman teman seperjuangannya. Tapi sayang diantara mereka semua tidak ada yang mau menolongnya.

Baekhyun mencoba mencari bantuan sekali lagi. Ia memberikan isyarat mata pada Kai, tetapi Kai membalasnya dengan sebuah lambaian tangan. Baekhyun memohon pada mereka semua, tapi yang ada malah seperti ini..

‘Tidak ada harapan untukmu’ kode Sehun

‘Kau akan mati’ kode Tao

‘Semoga kau tenang di alam sana’ kode Kai

‘Sebelum kau mati, bayar dulu hutang mu okay (?) *nah loh ‘kode Lay.

Baekhyun semakin gugup, otaknya benar benar buntu. Alasan apalagi yaa? Ahh…eottokhae?!!!, umpatnya dalam hati.

Sementara itu Min Hwa masih menatap Baekhyun tajam. “Tadi ada perlu dengan Dyo dan yang lainnya, jadi aku terlambat menemuimu…eng…oh baru saja aku mau berangkat…” Baekhyun berusaha untuk mencari alasan yang tepat.

“Alasan” Min Hwa tidak terlalu percaya dengan perkataan namja dihadapannya ini.

“A..aku tidak bohong kok”Ucap Baekhyun terbata bata, “Aku benarkan Kyungsoo-ya?” Tuan Byun itu mengedipkan kedua matanya beberapa kali kepada Dyo.

 

 

“Hei Dyo kenapa kau diam saja?! Cepat bantu aku!” Bisik Baekhyun pada Dyo.

Sementara yang namanya di panggil tampangnya kini seperti orang yang malu malu. Pipi Tuan Muda itu merona merah, matanya membulat besar. Sejak kedatangan Min Hwa, ia tidak mengeluarkan satu kata pun.

“Ah..iya,ta..tadi aku meminta Baekhyun untuk menemuiku disini” Dyo tampak gugup saat berbicara dengan Min Hwa.

“Tuh kan aku benar” Baekhyun menghela nafas lega. Tatapan Min Hwa kini berfokus pada sosok Tuan Muda itu.

“Baiklah jika begitu” Jawab Min Hwa tidak kalah gugup dari Dyo.

“Pasti aku telah mengganggu urusanmu dengan Baekhyun bodoh itu ya, kalau begitu maafkan aku”

“A..Aniiya”Min Hwa menggaruk lehernya pelan, walaupun sebenarnya ia tidak gatal saat itu. “Lagipula kini aku sudah tidak ada urusan lagi dengan orang bodoh ini” Senyum Min Hwa.

Mendengar Baekhyun disebut sebagai orang bodoh beberapa kali, Kai terkekeh kecil. Sedangkan yang lainnya sudah menahan tawanya sejak tadi.

Baekhyun melihat kelakuan temannya itu, ia pun berdecak kesal.

Dyo hanya mengangguk paham untuk menutupi rasa malunya saat ini. Ah aku tidak percaya ini,aku berbicara secara langsung dengannya, suaranya itu.. menentramkan hatiku, batin Minhwa.

“Haaa disini kau rupanya Min Hwa-ya” Tiba tiba datanglah Ran Mi. Ia langsung memegang tangan sahabatnya itu. Ya ampun dia sampai keringat dingin gini, pasti Min Hwa benar benar gugup, batin Ran Mi.

“Eoh Ran Mi.. kau mengagetkanku saja” Min Hwa sedikit terkejut dengan kedatangan sahabatnya itu.

“Ahha..haha..mianhae” Ran Mi tertawa garing. “Min Hwa, itu oppa mu sudah menunggumu di depan sejak tadi, aku kemari disuruh untuk menjemputmu” Ujar Ran Mi sambil mengedipkan matanya.

“Tapi kan aku..”Belum sempat Min Hwa menyelesaikan kalimatnya, Hwang Ran Mi langsung menarik Min Hwa.

“Ahh Dyo-sunbae maaf ya aku harus mengambil Min Hwa nya dulu, soalnya dia sudah ditunggu oleh oppa nya sejak tadi” Ran Mi mencoba tersenyum kepada Dyo.

“Ah iya” Dyo mempersilahkan kedua wanita cantik itu terutama ‘Min Hwa’ untuk pergi.

“Kami pamit dulu ya, dah semuanya” Ran Mi menutup perjumpaannya dengan para pria itu dengan sebuah lambaian tangan.

JONGSEHYUN pun dengan senang hati membalas lambaian tangan wanita cantik itu.

~~00~~

 

4 jam kemudian~

 

Fluffy Cafe.

Itulah nama kafe yang sedang ditempati oleh Sehun saat ini. Kafe ini terletak di pinggiran kota Seoul *ngarang beud XD. Kafe ini cukup ramai dikunjungi oleh para pembeli.

Slurp

Sehun meneguk tetesan terakhir dari secangkir cappucino yang ia pesan sebelumnya. Sedetik kemudian ia menghela napas “Hahh”.

Tangan Sehun beralih ke kantong celananya. Dikeluarkan sebuah HP miliknya. Ia pun langsung membuka HP nya itu lalu ia klik icon kontak. Diantara puluhan nama yang tersimpan di kontak HP nya, Sehun memilih salahsatu diantaranya.

Tampak Sehun kini sedang menelpon seseorang.

 

Annyeong, oh ternyata kau Sehun. Ada perlu apa kau menelponku?”

Annyeong Tuan, eng.. ini aku mempunyai informasi baru mengenainyaSehun.

“Apa itu?”

“Baru saja tadi aku mengadakan rapat dengan mereka, disitu aku mendapat informasi bahwa Presdir Choi Corporation akan berulah lagi”

“Siapa sasaran mereka berikutnya?”

“Aku belum tahu. Tapi nanti malam Kris akan memberitahunya”

“Ehmm begitu. Untuk sementara kau tetap berada di sisinya saja, awasi dia terus. Jangan pernah lengah Sehun”

“Saya mengerti Tuan, akan kupatuhi segala perintahmu”

“Baguslah”

“Oh ya satu lagi Tuan”

“Iya ?”

“Tadi di saat kami sedang berkumpul, datang seorang yeoja ke hadapan kami. Yeoja itu memang tidak ada urusan dengannya, tetapi sejak yeoja itu muncul dia benar benar tidak berkutik”

“Jinjja? Padahal orang sepertinya tidak mungkin hatinya luluh hanya karena ia melihat sesosok wanita cantik. Memangnya siapa namanya?”

“Park Min Hwa, namanya”

“Aku seperti pernah mendengar nama itu hmm..”

“Dan ada satu lagi, saat ia hendak pulang tadi, Min Hwa dijemput oleh sahabatnya, namanya kalau tidak salah adalah Hwang Ran Mi”

“…”

“Tuan halo? Kenapa Tuan diam?”

“Ah tidak apa-apa. Baiklah Sehun aku akan menghubungimu lagi nanti malam. Saat ini aku sedang ada urusan, See you Sehunnie”

“See you My Lord”

 

PIP

Sehun menutup HP miliknya, dimasukkan kembali benda itu ke dalam kantong celana. Ia pun bangkit dari posisi duduknya. Dengan santai, ia berjalan keluar meninggalkan kafe tersebut sendirian.

 

 

 

HUOHHHHH SELESAI JUGAAAA!! KYAAA >///<.

Ahh maaf ya kalau chapter ini ngaret banget. Pasti pada kesel ya L. Maafin Author ya.

Tapi untuk menghilangkan rasa rindu kalian pada FF ini *eapps, author buat chapter ini panjangg. Di chapter ini author ngetik sampe 5300-an word loh. Banyak banget kan.

Oke semoga kalian pada suka sama cerita di chapter ini. Jangan lupa buat like atau comment ya. Thanks before ^^. paiiii

11 respons untuk ‘FF ‘ STOLE MY HEART (Chapter 5)’

  1. Waa banyak sesuatu yang bikin penasaran disini. Do ternyata juga ketua gengster ya, dan sehun mata mata siapa dia? Liat dari obrolannya sepertinya spynya luhan. Do-min wha masih penasaran.
    Next ditunggu lanjutannya ya.

  2. S Setyana berkata:

    Akhirnya bisa baca chapter 5nyahhhhh…daebakkk thor…pasti yg ditelpon sehun itu xi luhan…abangnya do kyungsoo.fighting ya

  3. Balas dendam akan terlaksanakan ..
    D.o punya agen rahasia nie yee wkwkw untuk membalas dendam ..
    Tp aku gk yakin klo DO rela membunuh tuh ayah ibu angkat nya …

    Tp entah lah yaaa
    Ditunggu chap lanjut nya lg aja deh

    • awawaw oya nih rencana pembalasan dendan mulai dijalankan. Kita liat aja apa dyo masi mau membalaskan dendamnya atau tidak

      oke sip di tunggu aja next chapnya

Tinggalkan komentar