FF ” Stole My Heart (Chapter 2)”

stole-my-heart-1

 

| Title : Stolen My Heart ( Chapter 2)|

| Author : rein aizawa (@reanatami) |

| Rating : PG-15 |

| Main cast : Do Kyung Soo , Park Min Hwa (OC) |

| Support Cast : EXO K & M member, Shin Ran Mi (OC) |

| Length : chaptered |

| Genre : Romance, Non Canon , Mystery, Gore, Hurt/Comfort,School Life(yah walaupun dikit) |

| Disclaimer : Ide FF ini murni hasil khayalan author sendiri dan beberapa teman author lainnya . Plagiarism? Just Out! |

 

Annyeong reader ^^ . Perkenalkan jeoneun rena imnida. Ini tuh FF kedua author loh, wah ga nyangka sekian lama ngetik akhirnya selesai juga nih FF. Butuh perjuangan yang besar buat nyelesain nih FF D: . Tapi syukur deh bisa selesai juga. Jadi mohon kritik dan sarannya yaaa . Pesan dari author DON’T BE SIDERS, OK?!

Cerita Singkat : 

Do Corporation adalah salah satu  group sekaligus perusahaan besar di Korea Selatan yang telah menjadi korban pembunuhan berantai . Ternyata Do Kyungsoo  anak ke-2 di keluarga Do ini bisa selamat dari  tragedi yang menimpa keluarganya. Ia yang masih kecil sama sekali tidak mengerti apa dan mengapa hal ini terjadi.  Hal terakhir yang bisa dia ingat setelah sadar hanyalah memori tentang orang tuanya yang dibunuh dengan kejam oleh sekumpulan orang jahat.  KyungSoo kecil pun bersumpah dan bertekad untuk membalaskan dendam keluarganya dan membuat orang yang telah melakukan semua ini merasakan kepedihan yang sama. Untuk membalaskan dendamnya , kyungsoo kecil pun rela di adopsi dan menjadi anak angkat dari Choi Jay Hyun , otak dari kasus pembunuhan keluarganya! Apakah kyungsoo  bisa membalaskan dendam keluarganya atau tidak? Untuk mengetahui kelanjutannya , check this out…!
~ ~ 000 ~ ~

Tet..tet  

Bel pulang sekolah berbunyi. Seluruh murid pun berhamburan keluar dari kelas mereka.

Dari sekian murid yang keluar, terlihat seorang siswa berjalan sendirian menuju gerbang. Matanya kini melirik sana sini. Tampaknya ia sedang mencari seseorang.

Siswa itu tak lain adalah Kyungsoo kecil.

“Kenapa hyung belum datang juga?” Daripada ia harus menunggu sambil berdiri, Kyungsoo memutuskan untuk duduk sebentar di kursi taman sembari menunggu kakaknya.

Karena bosan, ia pun mulai memainkan kakinya. Diayunkan kaki-kaki nya itu ke depan dan kebelakang.

Tiba-tiba datang 2 yeoja yang menurut Kyungsoo cantik. Terlihat 2 yeoja itu sedang berbisik bisik, terkadang mereka saling dorong.

Ada apa dengan mereka? Saling bisik dan dorong. Dasar aneh.

Uhh kau saja yang maju duluan..” perintah yeoja 1. “kamu gimana sih. Bukannya kamu yang mau ngomong sama dia!” yeoja 2 menolak .

Akhirnya salah satu dari mereka maju menghampiri Kyungsoo.

“Ehm D.O-ah…”

Nee?” D.O menjawab dengan malas. Ya inilah ciri khas D.O.  Ia selalu bersikap dingin kepada setiap yeoja yang ia temui.

“Ini temanku ingin mengatakan sesuatu padamu..” Yeoja 2 itu langsung mendorong yeoja 1 kearah D.O
Yeoja 1 yang tidak suka dengan apa yang dilakukan temannya langsung menatap tajam mata temannya itu. Temannya pun mengangkat kedua tangannya  seolah olah ia memberikan semangat.

“FIGHTING!” Mendengar itu ia  hanya bisa menghembuskan napas dan menelan salivanya.

Nugu?” D.O menatap perempuan itu dingin.

“Ehm oh..ah.. perkenalkan nnama..namaku Min Hwa imnida.” Jawab Min Hwa gugup.

 

Min Hwa ya…hmm  nama yang indah sama seperti wajahnya. Cantik.

“Apa yang ingin kau katakan huh?” Tanya Kyungsoo.

“D.O sunbae sebenarnya aku…” Wajah Min Hwa kini merah padam. “ ehm sebenarnya aku menyukaimu selama ini” Kali ini Min Hwa sudah sangat mirip kepiting rebus.

D.O yang tadinya malas untuk menanggapi sikap mereka kini matanya membulat dengan besar karena terkejut akan hal barusan. Baru kali ini ada yeoja yang berani menyatakan cinta padanya.

Ia mengalihkan pandangannya ke wajah yeoja itu. Min Hwa yang merasa diperhatikan menundukkan kepalanya karena malu.

“Ehh jujur aku bingung harus mengatakan apa saat ini. Lagipula aku baru saja mengenalmu Min Hwa-ssi jadi…” Dalam hati kecilnya D.O ingin menanggapi perasaan perempuan itu. Tapi ia tidak bisa sebab ia belum mengenal Min Hwa sepenuhnya.

“Oh tenang saja sunbae tidak harus menjawabnya sekarang”

Jeongmal?”

“Nee.. aku mengerti perasaanmu saat ini kok. Kau tipe cowo yang tidak mudah menerima perasaan orang lain apalagi kalau orang itu tidak kau kenal”

“Terimakasih atas pengertian dan perasaanmu padaku Min Hwa-ssi. Aku berjanji akan membalas perasaanmu suatu saat nanti” D.O tersenyum manis padanya.

 

Tit..Tit..~

 

Terdengar bunyi klakson mobil dari arah gerbang. Mereka bertiga mengalihkan pandangan mereka ke arah bunyi itu berasal.

Ternyata suara itu berasal dari mobil yang dinaiki Luhan. Luhan yang daritadi menunggu di depan gerbang menyuruh D.O untuk cepat masuk ke mobil.

Diantara ketiga orang itu ada satu orang yang sampai saat ini matanya tidak lepas dari sosok Luhan. Alih alih matanya terkunci hanya untuk menatap Luhan.

“Eoh Ran Mi kau kenapa?” Park Min Hwa mencoba menyadarkan sahabatnya yang satu ini.

“There is an angel..” itulah kalimat yang keluar dari mulut Ran Mi setelah menatap wajah Luhan lama.

Min Hwa menjitak jidat orang disebelahnya. Orang yang dijitak pun hanya bisa mengeluh kesakitan.

“Dasar kau memang nappeun yeoja, sakit tau..” keluh Ran Mi. “Ya salah sendiri huee” Jawab Min Hwa sambil memeletkan lidahnya.

“Sepertinya aku harus pulang sekarang. Kakakku sudah menunggu di depan. Aku pulang duluan ya. Senang bertemu dengan kalian dah..” D.O yang baru saja ingin melangkah pergi tiba tiba ia merasa ada yang menahan tangannya.

“D.O sunbae sebelum kau pergi aku ingin memberikanmu ini..” Tampak Min Hwa mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.

“Apa itu Min Hwa-ssi?” tanyanya bingung.

“ Ini adalah kalung buatanku. Di ujung kalung ini ada sebuah cincin. Kalung ini menandakan bahwa kau masih mempunyai hutang jawaban padaku..”Min Hwa memasangkan kalung itu di leher D.O dengan hati hati.

“Lalu cincinnya?” Tanyanya sambil memegang cincin itu.

“Oh kalau itu nanti jika sunbae membalas perasaanku ini…”

“akan kulepaskan cincin ini dari rantainya kemudian aku pasangkan cincin ini di jari manismu sunbae..”jawab Min Hwa malu malu.

Kini bukan hanya wajah Min Hwa yang memerah tetapi D.O juga.

Luhan yang sedari tadi memperhatikan adegan romantis dihadapannya, tersenyum melihat tingkah dongsaeng nya.

“Oe Kyungsoo-ah ppali !” teriak Luhan dari luar gerbang.

Teriakan Luhan mencairkan ketegangan mereka berdua.

“Eoh ne.. nee” jawab D.O setengah teriak. “Min Hwa-ssi terimakasih atas kalungnya. Aku sangat menyukainya, aku berjanji akan menjaga kalung ini baik-baik”

Cheonmaneyo sunbae..”

“ Min Hwa-ssi dan Ran Mi-ssi aku pulang duluan ya” D.O memberikan senyum perpisahan kepada 2 yeoja itu.

Nee hati hati di jalan ya D.O sunbae” “ah dia tampan sekali..” Min Hwa memegang dadanya. Ia merasakan jantungnya berdetak dengan cepat. Kini ia merasa lega setelah mengutarakan perasaan yang selama ini di pendam olehnya.

 

~~00~~

 

Luhan P.O.V

 

“Hey, apa yang terjadi barusan?” Aku bertanya pada D.O. Aku berpura-pura tidak tahu. Kekeke

“Aaniii….Tidak apa-apa hyung” Jawab D.O dengan gugup.

“Jinjja? Bukankah ia menyukaimu? Tadi kau…” desakku sambil menirukan gaya orang yang sedang menembak.

Wajah D.O memerah, aku semakin geli dibuatnya.

“Yak, Hyung!!” Wajah D.O semakin memerah.

Aku hanya tertawa melihat ekspresi dongsaengku ini.

Nee.. mianhae. Eh iya bagaimana kalau sekarang kita jalan jalan ke Lotte World?Memangnya kau tidak bosan di rumah terus?”

“Tapi aku sedang tidak ada uang lebih. Kau yang bayar kan hyung?” Ucap D.O dengan polos.

“Kau punya uang kan? Jangan sampai kau jadikan aku jaminan karena kau hanya bawa uang sedikit,” lanjutnya

 

Dongsaeng tidak sopan..batinku

 

Nee kau tenang saja. Kajja, kita berangkat” ajakku.

 

SKIP~

 

Tak terasa sudah 2 jam kami berada di Lotte World. Kulihat Kyungsoo sangat menikmati hadiah kecilku ini.

Hyung  aku ingin beli es krim itu” Tangan mungil itu menarik tubuhku perlahan. Kyungsoo membawaku ke arah penjual eskrim.

“Pa beli es krimnya dua, yang satu rasa cokelat dan yang satu lagi..”

“Oh iya, hyung ingin es krim rasa apa?”

“Cokelat” jawabku singkat. “Ih singkat banget jawabnya. Ya sudah Pak es krim rasa cokelat 2 ya”

Beberapa menit kemudian pesanan kami berdua telah selesai.

“Ini dia es krimnya. Semuanya 3 ribu Won”

Kuraih dompet yang ada di saku celana. Semoga saja aku masih menyimpan recehan. Ah tidak di dompetku tidak ada uang receh. Bagaimana ini?

 

Apa aku pinjam uang D.O dulu? Pasti ada uang receh dari sisa uang jajannya..pikirku

 

“Ehmm D.O-yahh, bolehkah aku meminjam uangmu dulu?” tanyaku pelan.

Mwo? Aishh apa kau tidak punya uang untuk membeli es krim eoh?” Ah jika seperti ini lebih baik aku tidak usah memohon padanya. Mengesalkan.

“Ayolah” Pada akhirnya aku harus memasang wajah aegyo ku ’lagi’ padanya. Ya ini adalah cara untuk meluluhkan perasaan dongsaengku. Padahal ini bisa merusak reputasiku sebagai sang namja.

Arraseo , nih uangnya” Langsung ku ambil uang itu dan kuberikan kepada tukang es krim.

Kemudian aku mencoba tersenyum manis padanya.

“Hue aku jiji melihat senyumanmu” Ucap D.O sambil menjulurkan ujung lidahnya.

“Dasar kau ini! Aku hanya mencoba bersikap sebagai kakak yang baik. Setidaknya hormat lah padaku pabo!” Kucubit pipinya yang halus itu.

“Sakit hei! Dasar kau Little Devil!”

“Itu hukuman untukmu” jawabku ketus.

D.O langsung memanyunkan bibirnya. Aku terkekeh melihat tingkahnya itu.

Hyung kenapa sih hari ini? Aku merasakan ada hal yang aneh pada dirimu” D.O bertanya sambil menjilati es krimnya.

Mwo? Kau mengatakanku aneh?” Kutatap tajam matanya.

“Aku tidak bermaksud mengataimu aneh, hanya saja sejak pulang sekolah tadi kau bersikap tidak biasanya”

“ Buktinya tumben kau mengajakku jalan jalan kemari” Walaupun D.O mengatakan hal itu sembarang, tapi pertanyaannya itu langsung mengarah ke permasalahan yang sedang kualami.

Aanii aku tidak apa-apa. Aku mengajakmu kesini karena kita memang jarang liburan berdua. Itu saja tidak lebih” jawabku sedikit gagap.

“Oh baiklah jika hanya karena itu” Kutatap sayu wajahnya itu. Ingin sekali aku menatap wajahnya lebih lama.

Sebenarnya aku berbohong padamu Kyungsoo-ah. Aku mengajakmu kesini sebab hari ini adalah hari terakhir aku bisa bersamamu. Karena nanti malam aku harus pergi meninggalkan Seoul dan berangkat ke China.

Bukan maksudku ingin meninggalkanmu begitu saja, tapi aku melakukan ini demi kebaikanmu juga. Di hatiku yang terdalam aku tidak ingin berpisah darimu. Aku sangat menyayangimu. Aku mencintai kalian semua. Tapi appa bilang ini demi keutuhan keluarga dan perusahaan kita, aku pun terpaksa melakukannya.

 

Flashback~

 

Saat di gedung Do Corporation.

“Geurae, ehm appa hal penting apa yang ingin appa bicarakan denganku?” tanyaku to the point.

“Lebih baik kau duduk dulu disini” appa mempersilahkan ku duduk di kursi yang ada dihadapannya.

Sekretaris Jiyun memberi hormat pada appa ku dan pergi meninggalkan ruangan.

“Luhan…” Do Kyung Bae menarik nafas dalam dalam.

 “Appa ingin memberitahumu mengenai rencana besar yang telah appa rencanakan sejak dulu”

Hah? Rencana besar?Sejak dulu? Apakah rencana ini begitu besar sehingga dirahasiakan hingga sekarang..pikirku

“Apa itu?” Ternyata dugaanku benar jika appa memanggilku kemari untuk membicarakan hal yang cukup penting.

“Sebenarnya rencana ini ada sangkut pautnya dengan keselamatan keluarga kita…”

“Hah? Maksud appa ?”

“Begini ,rencana ini semua berawal dari mulai munculnya kasus pembunuhan berantai yang menimpa para pengusaha di Korea Selatan. Apa kau tahu mengenai berita ini?”

“Ya aku tahu. Aku melihat beritanya di televisi beberapa tahun yang lalu.” Entah kenapa firasatku mulai tidak enak melihat arah pembicaraan ini.

“Baguslah jika kau tahu. Nah sejak kasus itu muncul ,appa khawatir jika hal mengerikan itu menimpa keluarga kita juga..”

Aku terkejut mendengar perkataannya. Jadi appa memikirkan hal itu sejauh ini?.

“Itu tidak mungkin appa. Lagipula kasus itu sudah tidak terdengar lagi kabarnya sejak 2 tahun yang lalu. Jadi untuk apa mengkhawatirkannya?” ucapku dengan nada sedikit tinggi.

“Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini Lu, aku bersikap seperti ini karena aku takut jika perusahaan yang sudah kita bangun sejak dulu ini hancur begitu saja di tangan para pembunuh sialan itu!” Kini Do Kyung Bae mengepalkan tangannya. Ia menggebrak meja kantornya itu.

“Oh jadi appa melakukan hal sejauh ini hanya untuk melindungi perusahaannya saja?? Tidak dengan keluarga appa sendiri?” bentakku.

“Tidak kau salah Lu!” Teriak Kyung Bae.

“Lalu maksud perkataan appa barusan apa hah?!” Kubangkit dari posisi duduk.

Mendengar anaknya berbicara seperti itu, Do Kyung Bae pun naik pitam.

“Memangnya kau pikir aku bisa se stress ini karena apa hah? Ini karena aku juga memikirkan keselamatan kalian semua. Ini demi Seoh Yoon ibumu , Kyungsoo, dan juga kau”

Aku tersentak mendengarnya.Ternyata aku salah mengira.Aissh apa yang kulakukan tadi? Aku malah membentak appa. Dasar kau Xi Luhan anak tidak tau diri… batinku

“eohh ahh mianhae appa, maaf aku telah berkata tidak sopan padamu” kubungkukkan padaku berharap permintaan maafku ini diterima.

“Tidak apa-apa Lu, appa juga salah karena terlalu terbawa emosi tadi” Do Kyung Bae mengusap rambutnya agak kasar.

“Bisakah aku melanjutkan perkataanku sebelumnya?” tanya Kyung Bae. Kini ia memijat dahinya mencoba untuk lebih tenang.

Luhan menganggukan kepalanya. Presdir Do Corporation itu menghembuskan nafasnya pelan.

“Seandainya petaka itu menimpa kita, appa telah berjaga jaga dengan membuka cabang baru di China. Hanya beberapa orang saja yang tahu mengenai hal ini”

“Lalu selama 2 tahun ini, siapa yang telah mengurus perusahaan kita di China?”

“Sekretaris Jiyun. Aku memilihnya karena ia adalah orang yang memiliki bakat untuk mengurus sebuah perusahaan besar seperti ini ,tapi hanya untuk sementara…” omongan Kyung Bae terputus “ kini adalah giliranmu Lu untuk memimpin perusahaan kita yang ada di China” lanjutnya.

“Eoh aku? Tapi usiaku baru 17 tahun appa…” Luhan ragu dengan kemampuannya sendiri.

“Appa yakin walau kau masih belia tapi kau memiliki bakat khusus sebagai seorang Presdir, bahkan kemampuanmu jauh diatas Jiyun” Mendapat pujian, Luhan terlihat malu tapi juga senang.

“Appa ingin kau mulai bekerja di China besok..ini aku telah membelikan tiket pesawat menuju Beijing” disodorkan sebuah tiket beserta paspor ke dekat Luhan.

Besok? Secepat itukah?..batin Luhan

“Dan satu lagi, mengenai Kyungsoo..” “Jika appa dan eomma sudah tidak ada di dekat kalian, appa mohon lindungilah Kyungsoo kapanpun dan dimanapun, dan kau juga jaga dirimu sendiri. Aku tidak mau jika kedua malaikatku ternodai oleh tangan kotor para brengsek diluar sana..” Tak terasa air mata Kyung Bae tumpah satu persatu.

Luhan menghampiri orang yang dia sayangi itu lalu memeluknya dengan erat.

“Appa jangan bicara begitu..” ucap Luhan menenangkan “Percaya padaku, aku selalu melindungi Kyungsoo bahkan saat dia baru lahir ke dunia ini” Luhan pun meneteskan air matanya. Ruangan Presdir Do Corporation itu kini diliputi suasana haru.

Flashback End

 

Author POV

 

D.O melihat gelagat aneh dari Luhan. Sedari tadi, hyungnya itu terus melamun.

Hyung, hyung apa kau baik baik saja?” Tanya D.O sambil menepuk-nepuk pundak Luhan.

Sedetik kemudian, Luhan pun tersadar. “Ah ne, gwenchana”

“Apa kau sedang ada masalah?” Tanya D.O .

Ani..aku hanya..engg.. terlalu menikmati rasa es krim ini !” jawab Luhan seadanya.

D.O nampak bingung mendengar jawaban konyol dari hyungnya itu. Beberapa saat kemudian, ponsel Luhan berbunyi.

Yoboseyo…

“………………………..”

“Oh, kami sedang ada di Lotte World eomma”

“………………………..”

“Tenang saja aku dan Kyungsoo sudah makan tadi”

“………………………..”

Arraseo kami akan segera pulang”

“………………………..”

Nde aku juga sayang eomma”

Setelah mendapat panggilan dari eommanya, Luhan langsung mengajak Kyungsoo pulang ke rumah. Kyungsoo kecil pun menuruti perintah hyung nya itu. Mereka berdua masuk kedalam mobil Lamborghini mereka yang sudah setia menanti di parkiran.

 

SKIP~

 

Ting Tong

Terdengar suara bel pintu berbunyi. Tampak seorang wanita paruh baya berjalan mendekati pintu yang berukuran cukup besar itu. Dilihat dari raut wajahnya, sepertinya wanita tersebut sedang khawatir.

Ting Tong

Bel itu pun kembali berbunyi. Wanita itu pun segera membukakan pintu.

“Kyungsoo-ya…Luhannie, mengapa kalian pergi begitu saja tanpa berpamitan dulu pada ibu?” tanya Seoh Yoon, ibu dari D.O dan Luhan.

Hwang Seoh Yoon yang sedari tadi sudah menunggu kepulangan kedua anaknya langsung memeluk mereka berdua. Lalu ia mengelus kedua pipi anak bungsunya itu.

“Tanyakan saja pada Luhan hyung, eomma” D.O menunjuk kearah Luhan. “Dia yang mengajakku” lanjutnya.

Seoh Yoon mengalihkan pandangannya kearah Luhan. Ia meminta penjelasan pada anaknya yang satu ini.

Luhan menghembuskan nafasnya pelan. Sepertinya ia malas menanggapi pertanyaan eomma nya itu. Luhan pergi begitu saja menuju kamarnya tanpa memedulikan ekspresi ibu dan adiknya itu.

Ada apa dengannya? Mungkinkah dia masih sedih karena memikirkan permintaan Kyung Bae? Pikir Seoh Yoon .

“Eomma badanku gatal semua. D.O ingin mandi air hangat..” ucap D.O manja.

“Tenang, ibu sudah menyiapkan air hangat untuk kalian berdua” Wanita itu mengusap rambut anak bungsunya itu dengan penuh kelembutan.

“Cepat mandi sana, sini tasnya ibu taruh ke kamarmu nak” Tanpa basa basi D.O langsung memberikan tas sekolahnya. Ia pun berlari menuju ke kamar mandi.

Seoh Yoon tersenyum melihat tingkah anaknya itu. Setelah memastikan D.O telah masuk ke kamar mandi, ia pergi berlalu menuju kamar anak bungsunya.

Selesai dengan pekerjaan kecilnya itu, Seoh Yoon yang hendak berjalan ke dapur sempat menghentikan langkahnya sesaat.

Ia menatap sejenak pintu kamar Luhan yang sejak tadi terus menutup. Muncul rasa penasaran sekaligus khawatir terhadap kelakuan anaknya yang tiba tiba bersikap aneh itu, akhirnya Seoh Yoon memutuskan menengok keadaan Luhan terlebih dahulu.

Cklek

Pintu terbuka pelan. Seoh Yoon mencoba mencari si pemilik kamar itu ke setiap sudut ruangan.

Kini pandangan mata Seoh Yoon terfokus ke arah seseorang yang sedang duduk di pinggir ranjang. Tak lain adalah anaknya sendiri Xi Luhan.

“Luhannie…” mendengar namanya disebut, Luhan menengok ke arah daun pintu.

Eomma? Apa yang eomma lakukan di sini?”

“Seharusnya eomma yang bertanya seperti itu” Dihampiri anaknya itu yang sedang terduduk di lantai beralaskan karpet biru.

Seoh Yoon memegang wajah Luhan dan mengangkatnya sedikit sehingga posisi wajahnya menghadap ke arahnya. Ia terkejut melihat tampang anaknya saat ini.

“Omo! Apa kau baru saja menangis Luhannie?” Diusap dengan pelan mata Luhan yang kini sudah sembap.

Luhan memeluk ibunya itu. Ditenggelamkan wajahnya ke pundak Seoh Yoon. Ia pun kembali mengeluarkan air matanya.

“Aku tidak sanggup eomma…” ucap Luhan terisak isak.”Aku tidak ingin meninggalkan kalian semua..”lanjutnya. Tangisan Luhan semakin menjadi.

Seoh Yoon yang sepertinya paham dengan perkataan Luhan, mencoba mengelus punggung anaknya itu. Berharap anaknya bisa lebih tenang.

“Sekarag coba kamu jelaskan pada ibu apa permasalahan dan perasaanmu saat ini, ok?” ucap Seoh Yoon pura-pura tidak tahu.

“Baiklah eomma” Luhan menghentikan tangisannya.” Hmm sebenarnya ini bermula saat aku mengunjungi kantor appa di cheongdamdong….”

~~00~~

Kyungsoo POV

“Eomma badanku gatal semua. D.O ingin mandi air hangat..” ucapku manja.

“Tenang, ibu sudah menyiapkan air hangat untuk kalian berdua” Wanita itu mengusap rambut anak bungsunya itu dengan penuh kelembutan.

“Cepat mandi sana, sini tasnya ibu taruh ke kamarmu nak” Tanpa basa basi aku langsung memberikan tas sekolahku. Aku pun berlari menuju ke kamar mandi.

10 menit kemudian

Kudapatkan diriku sedang berdiri di depan cermin. Kulihat pantulan diriku ini di cermin.

“Ah mengapa aku begitu tampan ya?” gumamku.

Kurapihkan kembali pakaianku ini. Kemudian aku pun memutuskan untuk menghampiri ibu dan Luhan hyung. Saat melewati kamar hyungku, aku terkejut melihat hyung berjalan keluar kamar sambil membawa koper dan juga sebuah backpack di punggungnya.

Ia terlihat seperti orang yang ingin bepergian saja. Mulai muncul pikiran pikiran aneh di kepalaku ini. Aku mulai ketakutan.

EOMMA !” teriakku sambil berlari ke arah ibu yang sedang bersiap siap di ruang tamu.

“Ada apa Kyungsoo-ya?”

“Itu.. mengapa Luhan hyung terlihat seperti orang yang ingin bepergian jauh eomma? Bahkan ia membawa koper!!” desakku pada eomma.

“Aku sudah siap eomma” Terdengar suara hyung dari belakang. Aku bingung mengapa ia berkata seperti itu.

Tunggu sebentar, mengapa wajah mereka terlihat seperti menyembunyikan sesuatu dariku?

“Kyungsoo-ya” panggil ibu pelan.

“Apa yang kalian sembunyikan dariku?” Tanyaku dengan nada lebih tinggi. Raut wajahku pun berubah menjadi serius.

Aku dikejutkan dengan Luhan hyung  yang tiba tiba memelukku.

“Adikku yang tampan..” Ia mengelus pipiku lembut.”Kakak mau izin pamit dulu ya”lanjutnya.

“pamit kemana? “ tanyaku polos.

“Kakak izin pamit ke Beijing”

Hahh Beijing? Bukankah itu ada di China? Oh jangan bilang ia akan pergi meninggalkan sendirian batinku

Membayangkan hal mengerikan itu, tanpa sadar aku mulai menangis.

Hyungg… Please don’t leave me alone..” Aku memohon sambil menangis. Menyedihkan. Ku pegang tangannya erat.

I am sorry brother, i can’t. There is something i should to do in there , something that’s very important..” Luhan hyung  pun mulai berjalan kearah pintu. Ia akan meninggalkanku. Aku tidak bisa membiarkan ini.

“SETIDAKNYA BIARKAN AKU IKUT MENGANTARMU KE BANDARA ! PLEASE…” Teriakku sambil menangis.

Tampak Luhan hyung dan eomma  saling bertatapan.

 

~~00~~

Author POV

 

At Incheon Airport

 

“Hati hati ya Luhan, jaga dirimu baik baik disana” ucap Seoh Yoon. Ia memeluk anak sulungnya itu untuk terakhir kalinya.

Nee¸ tapi eomma  juga harus jaga diri eomma baik baik..”jawab Luhan sembari tersenyum.

“kekeke kau ini” Seoh Yoon terkekeh kecil “ Aku akan sangat merindukanmu Luhan” Dicium kening anaknya itu dengan penuh kasih sayang.

Luhan merasa ada yang menarik narik ujung jaketnya. Setelah dilihat ternyata itu adalah D.O.

“ekhem.. ekhemm”

“Tentu saja aku akan sangat merindukanmu dongsaeng ku yang bodoh” Luhan mengacak-acak rambut adiknya itu.

“Janji?” tanya D.O berlagak serius. “ Ya aku janji” jawab Luhan.

“Oh iya Luhan, appa  menitip maaf padaku untukmu karena ia tidak bisa ikut mengantarmu ke bandara” jelas Seoh Yoon.

“Tidak apa apa, baiklah kalau begitu aku harus segera masuk” Luhan membungkukkan badannya sebagai tanda perpisahan.

Kemudian ia berlari kecil menuju pintu bandara. Luhan menyempatkan berbalik dahulu lalu melambaikan kedua tangannya kearah dua orang yang sangat ia cintai. Dan Luhan tersenyum untuk terakhir kalinya.

~~00~~

Waktu di jam dinding rumah besar keluarga DO ini menunjukkan pukul 9 malam.

Kyungsoo dan ibu nya baru saja selesai mengantar Luhan ke bandara. Mereka terlihat cukup lelah.

Keduanya langsung duduk di sofa empuk yang ada di ruang tamu.

Piip Piip~

Terdengar bunyi dari benda yang ada di dekat TV. “itu ada fax masuk eomma..” ucap D.O

Dengan malas, Seoh Yoon berjalan ke tempat mesin fax berada. Ia mengambil kertasnya. Seoh Yoon yang sebelumnya sudah sangat mengantuk, tiba tiba ia membulatkan matanya. Kedua tangannya gemetaran memegang kedua kertas itu.

“tidak..i..ini tidak mungkin” Air mata Seoh Yoon mulai berjatuhan. “TIDAKKKK KYUNG BAE!!!”

Teriakan ibunya membuat Kyungsoo terkejut. Karena khawatir dengan keadaan ibunya, D.O menghampiri ibunya itu.

eomma, apa yang sedang eomma liii…..” omongan D.O terputus. Ia tersentak melihat isi kertas fax yang sedang di pegang eommanya. D.O mundur perlahan, seluruh tubunya kini mengeluarkan keringat dingin.

“Bukankah itu appa ?” tanya D.O ragu . Kertas yang tadi dipegang Seoh Yoon jatuh begitu saja. Kini badannya lemas.

Ternyata isi dari kertas itu adalah sebuah foto. Foto itu menunjukkan gambar seorang pria paruh baya yang terikat oleh tali di sebuah kursi. Keadaan tubuh pria itu penuh dengan darah, bisa dipastikan ia telah meninggal. Di balik foto terdapat tulisan berwarna merah, isinya adalah ‘CEPAT SERAHKAN SEMUA SAHAMMU! JIKA TIDAK KAU AKAN BERAKHIR SAMA SEPERTI SUAMIMU ITU!’

Kedua orang itu pun diliputi rasa takut dan sedih. Tak lama terdengar suara mobil berhenti di depan rumah mereka.

Seoh Yoon yang sudah menebak siapa diluar sana, langsung menarik tangan D.O dengan paksa. D.O pun hanya menuruti apa yang dilakukan ibunya saat ini. Seoh Yoon memasukkan D.O kedalam lemari yang cukup besar. Kyungsoo kecil bingung.

“Apapun yang terjadi , kau jangan pernah keluar dari lemari ini, mengerti?!” D.O mengangguk pelan. Ibunya langsung mencium kening anaknya itu dan pergi berlalu meninggalkan D.O disana.

Seoh Yoon mengambil sebuah pisau untuk jaga jaga. Tiba tiba pintu rumah mereka di dobrak dengan kasar oleh orang yang tak dikenal.

“Kami rasa kau telah menerima fax dari kami, kalau begitu cepat lakukan apa yang tertulis di foto itu!” Bentak salah satu dari mereka. Komplotan penjahat itu membawa senjata api.

“TIDAK , AKU TIDAK AKAN PERNAH MENYERAHKANNYA!” teriak Seoh Yoon.

“Cih kau cari mati ya ?” Penjahat itu meludah kearah Seoh Yoon.

“Tidak , justru kalian yang akan mati! Rasakan ini, kyaaaa!” Tanpa diduga Seoh Yoon berlari kearah penjahat itu sambil menodongkan pisau yang tadi ia bawa.

DORR

 

Darah segar mengalir dari kepala Seoh Yoon. Wanita ber anak 2 itu kini terbaring tak bernyawa dihadapan mereka.

Kyungsoo yang mendengar suara letusan, semakin ketakutan.

Kini yang bisa ia lakukan hanya berdoa kepada Tuhan agar ibunya itu tetap selamat diuar sana.

Ia berdoa sembari meneteskan air matanya, pipinya yang merah itu pun sudah basah karena air matanya yang terus keluar.

D.O mendengar para komplotan itu sedang mebicarakan sesuatu. Tetapi ia tidak dapat mendengar suara ibunya itu sejak suara letusan tadi.

“Apa kata boss selanjutnya bodoh?!”

“Boss memerintahkan kita untuk menghapus semua jejak kita”

“Baiklah kalau begitu ayo cepat lakukan!”

Para penjahat itu berhenti bercakap. Tapi D.O masih bisa mendengar derap langkah mereka di rumahnya ini.

Menghapus jejak..apa maksudnya? Batin D.O

Sesaat kemudian, D.O merasa nafasnya sesak. Ia mulai terbatuk-batuk. Tiba tiba kepulan asap mulai masuk kedalam lemari.Karena tidak tahan dengan asap yang mulai tebal, D.O pun keluar dari lemari.

Ia terkejut melihat pemandangan dihadapannya saat ini. Semuanya merah dan panas. Semuanya terbakar oleh api yang entah darimana datangnya.

Kyungsoo kecil mencoba keluar dari situ. Semuanya kini sudah terbakar. Kemudian ia melihat pintu depan rumahnya terbuka. Tanpa basa basi ia langsung berlari menuju pintu.

Saat melewati ruang tamu, ia melihat ibunya tergeletak di lantai. Didekati ibunya tersebut. Kyungsoo kecil mencoba membangunkan ibunya. Ia mengira ibunya sedang tidur saat itu.

eomma… ppali ireona..”D.O menggoyangkan tubuh ibunya. “eomma..kajja¸ berbahaya jika eomma tidur disini, ada banyak api Sepertinya usaha untuk menyadarkan ibunya gagal.

Pandangannya kini beralih ke kepala ibunya yang penuh darah. D.O membekap mulutnya sendiri. Air matanya pun kembali tumpah.

Tak diduga api yang kini membakar seluruh rumahnya itu semakin membesar.

eomma mianhae , aku harus keluar duluan. Aku berjanji akan membawakan obat untuk mengobati kepala eomma” Sebelum pergi keluar, D.O mencium telapak tangan ibunya yang halus itu.

D.O berlari keluar rumah dengan keadaan tangan menutupi mulut dan hidung.

“ukhuu..ukhuu” Batuk D.O semakin parah. Ia terlalu banyak menghirup asap. Akhirnya ia berhasil mencapai halaman rumah.

Sedetik kemudian ia merasa kepalanya begitu berat, pandangannya menjadi kabur. D.O terjatuh begitu saja. Ia tidak bisa menggerakkan tubuhnya, tubuhnya begitu lemah.

Samar –samar ia melihat beberapa pria tak dikenal menghampirinya. Walaupun kini keadaannya setengah sadar, kyungsoo kecil masih bisa mendengar apa yang mereka ucapkan.

“Dia begitu lemah dan tak berdaya, tapi dia juga terlihat polos. Hmm aku akan meng-adopsinya”

“Apa boss yakin? Bagaimana jika suatu saat ia membalaskan dendamnya pada boss karena boss telah membunuh orangtuanya”

“Akan kupastikan dia tidak akan ingat, cepat angkat dia!”

Itulah kata terakhir yang ia dengar. D.O pun terkejut saat mengetahui dialah pemimpin para komplotan penjahat itu.

Sebelum kyungsoo kecil tak sadarkan diri sepenuhnya

Dia telah membunuh ayah dan juga ibu..Tenang saja ayah, ibu akan kubalaskan dendam dan rasa skait kalian kepada orang brengsek itu…. mianhae eomma…appa….

 

TBC ^^

 

17 respons untuk ‘FF ” Stole My Heart (Chapter 2)”

    • Wah makasih yaaa :D, ah seneng banget dibilangin gitu -3-.
      Tenang aja author dah mulai ngelanjutin yg chapter 3 nya kok. Tapi mungkin kesananya kalian akan jarang nemuin sosok Luhan di cerita ini. Soalnya Luhannya author sumputin dulu di kamar author *kaburrr

      Thanks ya malihee udah ninggalin jejak , komentar kamu nambah semangat author buat ngetik ^^

      Ditunggu aja chapter 3 nya, okay?

    • Wah makasih yaaa :D, ah seneng banget dibilangin gitu -3-.
      Tenang aja author dah mulai ngelanjutin yg chapter 3 nya kok.

      Thanks ya malihee udah ninggalin jejak , komentar kamu nambah semangat author buat ngetik ^^

      Ditunggu aja chapter 3 nya, okay?

  1. GeeGee berkata:

    Omooo…
    Kereeen thoorr…
    Daebaaak…
    Whoaaa…
    Lanjiuut…
    Hwaiiting for next chapt yaa..
    ^-^
    Gomawo

  2. ahaha maksih yaa

    oh chapter 3 nya udah aku post kok, tinggal nunggu chap 4 nya ajaa 😀
    kamu bisa baca chapter 3 nya daa

    oke thanks before

Tinggalkan komentar